Jumat, 17 Mei 2013

Mamalia (Ikan Paus Hiu)




-          Mari kita lihat film tentang ikan paus tersebut sebelum membaca artikelnya : http://www.youtube.com/watch?hl=id&v=CiHVYE-YdlM





-          Klasifikasi Ikan Paus
Kerajaan          :animalia
Filum               :chordata
Kelas               :Mammalia
Ordo                :Cetacea
Upaordo          :Mysticety
Famili              :Balaenopteridae
Genus              :Balanenoptera
Spesies            :B. Musculus

PAUS adalah sekelompok mamalia yang hidup di laut lepas. Sebutan “PAUS” di berikan pada anggota bangsa Cetacea yang berukuran besar. Paus bukan tergolong keluarga ikan, paus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
-          Bernapas menggunakan paru-paru
-          Mempunyai rambut (sedikit, kebanyakan ada di paus dewasa)
-          Berdarah panas
-          Memiliki kelenjar susu
-          Mempunyai jantung dengan 4 ruang
Paus purba berevolusi pada pertengahan tempo Eocence, kira-kira 50 juta tahun yang lalu. Salah satu paus terawal yang telah punah adalah Basilosaurus yang memiliki kepala kecil bermoncong menonjol dan bergigi. Basilosaurus memiliki panjang 25 meter.

Anatomi
Hiu paus berukuran panjang hingga 14 meter dengan berat mencapai 15 ton. Ukuran rata-rata adalah 7,5 meter. Seperti kebanyakan hiu, ikan hiu paus betina lebih besar dari hiu paus jantan.
Hiu paus memiliki mulut besar yang lebarnya bisa sampai 1,4 meter. Mulutnya berada di ujung moncongnya, bukan pada bagian bawah kepala seperti ikan hiu pada umumnya. Ia memiliki kepala, lebar datar, moncong bulat, mata kecil, 5 celah insang yang sangat besar, 2 sirip punggung, dan 2 sirip dada (di sisi-sisinya). Hiu paus memiliki 3.000 gigi yang sangat kecil tetapi jarang digunakan. Hiu paus merupakan penyaring makanan (filter feeder) menggunakan insangnya yang besar.
Ekornya memiliki sirip bagian atas jauh lebih besar daripada sirip sirip bagian bawah. Hiu paus memiliki warna tubuh dengan corak khas yaitu berbintik dan bergaris kuning muda dengan pola acak pada kulitnya yang berwarna abu-abu tua. Kulitnya sangat tebal mencapai 10 cm.

Habitat 
Hiu Paus menghuni semua lautan tropika dan ugahari yang bersuhu hangat. Ikan ini diketahui beruaya setiap musim semi ke wilayah paparan benua di pesisir Australia barat. Musim berpijah hewan-hewan karang di Terumbu Karang Ningaloo diketahui telah meningkatkan ketersediaan plankton bagi ikan-ikan besar ini. Meskipun biasanya hidup menjelajah di tengah samudera luas, secara musiman terlihat adanya kelompok-kelompok geger lintang yang mencari makanan di sekitar pesisir benua, seperti di Australia barat itu; di Afrika Selatan (pantai selatan dan timur); Belize; Filipina; India; Indonesia; Honduras; Madagaskar; Meksiko; Mozambik; Tanzania; serta Zanzibar. Tidak jarang ikan-ikan ini terlihat memasuki laguna atau atol, atau mendekati estuaria (muara sungai).
Wilayah jelajahnya pada umumnya tidak melewati lintang 30°, utara maupun selatan. Cucut ini diketahui mampu menyelam hingga kedalaman 1.286 m (4,219 kaki), dan tergolong ikan yang bermigrasi. Pada 2011 terekam adanya kumpulan geger lintang, terbanyak yang pernah dicatat orang, yakni hingga sekitar 400 ekor, yang berkumpul di sekitar Semenanjung yukatan di Meksiko untuk memangsa larva sejenis ikan tongkol, Euthynnus alletteratus.

Makanan 
Hiu paus merupakan salah satu dari tiga spesies hiu, yang diketahui makan dengan cara menyaring air laut. Makanannya di antaranya yalah plankton, krill, larva kepiting pantai, makro alga, serta hewan-hewan kecil nektonik seperti cumi-cumi atau vertebrata kecil. Geger lintang juga diketahui memangsa ikan-ikan kecil serta hamburan jutaan telur dan sperma ikan yang melayang-layang di air laut semasa musim memijah gerombolan ikan.
Hiu raksasa ini makan secara pasif dengan cara membuka mulutnya lebar-lebar sambil berenang pelahan-lahan, membiarkan air laut masuk secara leluasa dan keluar di belakang rongga mulut melalui celah insang, sementara makanannya tersaring oleh lembar-lembar penyaring di mulutnya. Adakalanya pula, geger lintang makan secara aktif dengan membuka dan menutup mulutnya, sehingga air laut terhisap masuk rongga mulut dan kemudian tertekan keluar melalui celah insang. Pada kedua cara itu, air akan menembus lembaran filter – yang agaknya merupakan modifikasi dari sisir saring insang – secara hampir sejajar dengan lembar-lembar itu, dan bukan dengan arah tegak lurus terhadapnya; sementara aliran makanan yang lebih pekat terus berjalan ke kerongkongan ikan. Deretan gigi-gigi kecil di mulut ikan ini agaknya tidak berperan dalam proses makan. Sesekali, geger lintang terlihat ‘batuk’ dalam air; boleh jadi ini mekanisme untuk membersihkan lembaran filter dari kotoran yang menyumbatnya. Hiu ini diketahui bermigrasi dalam jarak jauh untuk mendapatkan makanannya, dan mungkin juga untuk berbiak.

Reproduksi
Hiu siap kawin saat berumur 30 tahun. Ikan ini berkembang biak dengan cara melahirkan (vivivar), Hiu melahirkan banyak anak dalam sekali masa kehamilan, bayi Hiu paus lahir dengan panjang sekitar 60 cm, di perkirakan hewan ini dapat hidup di laut antara 100 sampai 500 tahun.
Perilaku 
Hiu paus adalah hewan soliter (suka menyendiri). Kelompok ikan hiu paus jarang terlihat. Hiu paus adalah perenang yang lamban, dengan kecepatan tidak lebih dari 5 km/jam. Ikan ini berenang dengan menggerakkan seluruh tubuh dari sisi ke sisi (tidak hanya mengandalkan ekornya, seperti pada beberapa jenis hiu). Ikan hiu paus tidak berahaya bagi manusia, ikan ini bahkan tidak acuh terhadap penyelam yang menyentuh atau menungganginya.

Konservasi 
Ikan paus hiu semakin langka dan termasuk hewan yang terancam punah. Ikan ini di beberapa wilayah di Asia seperti di Filipina, Taiwan dan India diburu oleh nelayan setempat, meskipun telah dilindungi oleh undang-undang.
Maka dari itu pemerintah dari berbagai penjuru dunia berlomba-lomba membudidaya ikan paus hiu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar